banner

Polres Jepara Bongkar Makam ART Khoiriyah, Lakukan Ekshumasi untuk Usut Kematian Misterius

Daftar Isi

 


Jepara, Zonaintiem.com – Kepolisian Resor (Polres) Jepara mengambil langkah serius untuk mengungkap penyebab kematian misterius Khoiriyah (54), seorang Asisten Rumah Tangga (ART) asal Desa Kerso, Kecamatan Kedung, Jepara, yang ditemukan meninggal di rumah majikannya. Langkah tersebut berupa ekshumasi atau pembongkaran makam korban.

Proses ekshumasi ini akan melibatkan tim gabungan dari Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah. Pihak kepolisian menyatakan akan menerapkan pendekatan Scientific Crime Investigation (Penyelidikan Kriminal Berbasis Sains) untuk memperoleh fakta konkret di balik spekulasi publik.

Menjadi Perhatian Khusus Kepolisian

Kasatreskrim Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, menegaskan bahwa kasus kematian ART yang bekerja di Desa Ngasem, Kecamatan Batealit, Jepara ini telah menjadi perhatian khusus kepolisian, terutama setelah kasusnya viral di media sosial.

“Ini menjadi perhatian khusus buat kami. Kami akan melakukan ekshumasi,” kata AKP Wildan pada Rabu (12/11/2025).

Kematian Khoiriyah menjadi perbincangan hangat di media sosial beberapa hari terakhir, memicu berbagai asumsi liar di masyarakat, termasuk dugaan korban pembunuhan hingga adanya keterkaitan dengan masalah utang piutang.

Kronologi Penemuan Jasad Korban

Korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamarnya di rumah sang majikan pada Sabtu pagi (8/11/2025).

“Benar, yang bersangkutan ditemukan meninggal dunia di rumah majikannya. Tapi keluarga korban belum melapor kepada kami,” jelas AKP Wildan.

Berdasarkan keterangan saksi, korban sempat berjalan ke kamar mandi sekitar pukul 05.30 WIB dan langsung kembali ke kamar. Sekitar pukul 06.00 WIB, para saksi dan majikan korban berusaha membangunkan Khoiriyah, namun mendapati korban sudah dalam kondisi pucat dan tidak bernyawa. Mereka kemudian menghubungi ketua RT setempat.

Hasil Pemeriksaan Awal dan Riwayat Korban

Dari pemeriksaan awal oleh tim medis Puskesmas Batealit, tidak ditemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, namun ditemukan adanya lebam mayat di wajah.

“Korban diperkirakan sudah meninggal dunia dua jam sebelum ditemukan,” sebut Wildan.

Dalam pemeriksaan diketahui, korban baru bekerja sekitar dua pekan dan biasa tidur bersama anak-anak majikannya. Sebelum meninggal, korban masih berkomunikasi dan tidak pernah mengeluhkan kondisi kesehatannya.

Lebih lanjut, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui hidup sebatangkara dan pernah mengalami depresi yang dipicu oleh masalah ekonomi.

Meskipun belum ada laporan resmi dari pihak keluarga, AKP Wildan menegaskan bahwa penyelidikan tetap akan dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengungkap kasus ini secara tuntas dan memberikan fakta otentik guna menepis asumsi-asumsi yang beredar luas di tengah masyarakat.

(ZI/YA)

Posting Komentar