banner

Ekshumasi kematian ART Jepara : Polisi libatkan polda jateng

Daftar Isi

 


ZONAINTIEM.COM JEPARA – Kepolisian Resor Jepara akan melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam terhadap jenazah Khoiriyah (54), Asisten Rumah Tangga (ART) asal Desa Kerso, Kecamatan Kedung, yang ditemukan meninggal dunia di rumah majikannya di Desa Ngasem, Kecamatan Batealit, pada Sabtu (8/11) lalu.

​Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti kematian korban, meskipun keluarga telah menerima kejadian tersebut dan hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan.

Pendekatan Scientific Crime Investigation

​Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, menyampaikan bahwa ekshumasi ini merupakan perhatian khusus dan bagian dari pendekatan Scientific Crime Investigation (SCI).

​"Ini menjadi perhatian khusus. Kami akan melakukan ekshumasi," sebut AKP Wildan pada Rabu (12/11).

​Proses ekshumasi akan melibatkan tim gabungan dari Polda Jawa Tengah, termasuk Bidang Laboratorium Forensik (Bidlabfor) dan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng.

Kronologi dan Hasil Pemeriksaan Awal

​ART berstatus janda tersebut ditemukan meninggal dunia di rumah majikan berinisial JR (40). AKP Wildan telah memeriksa empat orang saksi, yaitu JR, MYG, UL, dan MR.

​Menurut keterangan saksi, Khoiriyah sempat terlihat berjalan menuju kamar mandi pada Sabtu pagi, sebelum kembali ke kamar, diperkirakan untuk menunaikan salat Subuh. Pukul 06.00, anak majikan yang tidur bersamanya mendapati korban dalam posisi duduk di kasur bersandar di depan almari, dengan wajah tertutup rambut dan terlihat pucat.

​UL dan JR kemudian berupaya membangunkan korban, namun diketahui Khoiriyah sudah dalam kondisi meninggal dunia. Mereka lantas menghubungi Ketua RT setempat.

​Berdasarkan pemeriksaan Dokter Haris Taqwa dari Puskesmas Batealit, tidak ditemukan luka atau tanda kekerasan pada jenazah. Namun, terdapat lebam mayat di wajah, dan diperkirakan korban telah meninggal dunia dua jam sebelum ditemukan. Setelah pemeriksaan, jenazah diserahkan kepada keluarga dan dimakamkan di Desa Kerso.

Upaya Penyelidikan untuk Melawan Isu Liar

​Diketahui korban baru bekerja di rumah JR selama sekitar dua pekan dan biasa tidur bersama anak-anak pemilik rumah. Sebelumnya, korban juga masih berkomunikasi dengan Saksi 2 (MYG) dan tidak pernah mengeluhkan kondisi badannya.

​Di sisi lain, kerabat korban menyampaikan bahwa Khoiriyah hidup sebatangkara dan pernah mengalami depresi akibat masalah ekonomi.

​Meskipun tidak ada laporan dari pihak keluarga, AKP Wildan menegaskan akan tetap melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap fakta sebenarnya dan menjawab berbagai informasi liar yang beredar di masyarakat, seperti isu korban pembunuhan yang didasari perkara utang piutang.

​"Kami telah merencanakan, melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam ART tersebut bersama tim dari Polda Jateng," tutupnya.

(ZI/YA)

Posting Komentar