Kenapa Jepara Panas Sekali Belakangan Ini? Ini Penjelasan dari BMKG! ☀️
Hay ZONERS!
Apakah Anda merasakan suhu di Jepara dan wilayah sekitarnya terasa sangat menyengat akhir-akhir ini? Anda tidak sendirian. Cuaca panas ekstrem ini dikeluhkan oleh banyak warga.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), lonjakan suhu panas ini dipicu oleh gabungan beberapa faktor alamiah yang sedang terjadi di atmosfer.
1. Biang Keladi Utama: "Jalan-Jalan"nya Matahari
Penyebab utama dari cuaca panas ini adalah fenomena Gerak Semu Matahari.
Saat ini, Matahari sedang berada pada posisi yang hampir tegak lurus (di titik zenit) di atas wilayah Indonesia, khususnya di bagian selatan khatulistiwa, termasuk Pulau Jawa tempat Jepara berada.
Dampaknya: Ketika Matahari berada tepat di atas kepala kita, intensitas sinar yang jatuh ke permukaan bumi menjadi sangat tinggi. Tidak ada sudut miring yang mengurangi panasnya. Ini menyebabkan radiasi matahari langsung diserap bumi secara maksimal, dan udara pun terasa sangat menyengat.
Kapan Ini Terjadi? Fenomena ini adalah siklus musiman yang wajar terjadi dua kali dalam setahun, yaitu menjelang Maret dan menjelang Oktober.
2. Langit "Gundul" Tanpa Awan
Selain posisi Matahari, faktor lain yang memperparah panas adalah minimnya tutupan awan di langit.
Saat ini, sebagian besar wilayah selatan Indonesia (termasuk Jawa) masih didominasi oleh udara kering, yang membuat pertumbuhan awan hujan menjadi jarang atau berkurang drastis.
Dampaknya: Awan berfungsi seperti payung raksasa yang menahan sebagian sinar matahari. Ketika awan sedikit, sinar Matahari langsung 'menghujam' permukaan bumi tanpa penghalang, membuat suhu di siang hari terasa jauh lebih menyengat.
3. Angin Kering dari Australia
Kondisi ini diperkuat oleh adanya penguatan Angin Timuran (atau sering disebut Monsun Australia).
Angin ini membawa massa udara yang kering dan hangat dari Benua Australia menuju wilayah kita.
Dampaknya: Udara yang kering ini semakin menekan pembentukan awan, menciptakan atmosfer yang kering dan panas, yang semakin meningkatkan suhu maksimum harian.
Sampai Kapan Cuaca Panas Ini Berlangsung?
BMKG memprakirakan bahwa kondisi cuaca panas yang menyengat ini masih akan berlangsung hingga akhir Oktober atau awal November 2025.
Suhu akan berangsur-angsur mereda seiring dengan:
Pergerakan semu Matahari yang terus menjauh ke selatan.
Masuknya Musim Hujan secara merata, yang akan ditandai dengan peningkatan tutupan awan dan curah hujan yang signifikan.
Pesan Penting: Meskipun panas mendominasi, BMKG tetap mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi perubahan cuaca mendadak, seperti hujan lokal yang disertai petir dan angin kencang, yang mungkin terjadi pada sore atau malam hari saat periode peralihan musim.
Tips Mengatasi Cuaca Panas Ekstrem:
Minum air yang cukup: Jaga tubuh agar tidak dehidrasi. Jangan tunggu haus untuk minum.
Batasi Aktivitas Luar Ruangan: Hindari paparan sinar matahari langsung, terutama pada jam 10 pagi hingga 4 sore.
Gunakan Pelindung: Kenakan topi, kacamata hitam, dan pakaian berbahan ringan dan longgar. Jangan lupa gunakan tabir surya (sunscreen).
(ZI/YA)

Posting Komentar